Proyek Inpres PT.Sang Bima Ratu Dikeluhkan Warga

0

Pembangunan drainase jalan inpres segitiga emas ambrol

MESUJI – Mega Proyek Pembangunan Insfrastruktur Jalan Rigid Pavement Beton (RPB) yang dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBN) Intruksi Presiden (Inpres) tahun 2023 dengan pagu sebesar Rp. 90.822.323.000 miliar rupiah untuk dua ruas yakni, Simpang Segi Tiga Emas -Muara Tenang dan ruas Muara Tenang – Margo Jadi sepanjang 7,49 Kilometer yang mestinya menjadi kebanggaan masyarakat Kabupaten Mesuji itu, justru menuai sorotan publik.

Pasalnya, Mega Proyek terbesar bantuan dari Pemerintah Pusat sepanjang sejarah berdirinya Bumi Ragab Begawe Caram itu, nampaknya dijadikan proyek Uji Coba oleh rekanannya, PT. Sang Bima Ratu (SBR) untuk meraup keuntungan sebesar-besarnya. Hal tersebut, terlihat dari proses pengerjaannya yang belum genap 20 hari pasca diserah terimakan (Provisional Hand Over – PHO), dari pihak rekanan kepada pemerintah itu, sudah mulai menunjukkan pesona kerusakannya yang terjadi di beberapa titik, terutama pada pasangan batu untuk saluran air, dan rambu jalan yang terpasang tanpa di cor.

Setelah sebelumnya, banyak ditemukan kerusakan pada pemasangan batu untuk saluran drainase di ruas Simpang Segitiga Emas – Muara Tenang. Kini giliran di ruas Muara Tenang – Margo Jadi yang juga banyak ditemukan kerusakan pada pekerjaan pasangan batu Drainase/saluran air.

“Padahal proyek bantuan dari pusat ini seharusnya jadi kebanggaan kami masyarakat Mesuji sebagai penerima manfaat. Tapi kox seperti ini ya pekerjaannya, terkesan asal jadi saja yang penting selesai, pemborongnya dapat untung besar, walaupun mutu dan kualitas bangunannya jelek. Ini kan sama saja merugikan negara dan kami sebagai masyarakat,”Ucap Hi. Supar warga disekitar lokasi pembangunan proyek Inpres ruas Muara Tenang – Margo Jadi kepada wartawan media ini, Minggu (21/01/2024).

Sementara itu, saat dikonfirmasi oleh wartawan media ini via pesan WhatsApp nya, pihak rekanan dari PT SBR yang diwakili oleh pengawas lapangan Dono menanggapi perihal banyaknya kerusakan pada pekerjaan Inpres yang diawasinya tersebut. Dia berkilah bahwa itu masih dalam masa pemeliharaan.

“Maaf bang, kami dalam masa perbaikan karena pemeliharaan selama 1 tahun,” kilahnya singkat.(adi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *