Momentum Kolaborasi dan Sinergi Nasional

Oleh: Bambang Irawan
Retret atau “retreat” pada dasarnya merupakan sebuah aktivitas menepi sejenak untuk menyusun strategi dan langkah yang lebih baik ke depan. Kegiatan ini kini menjadi fenomena menarik dalam skala nasional, terutama ketika Presiden Prabowo menggunakan pendekatan ini dalam mengelola Kabinet Merah Putih. Meski awalnya diragukan, retret para menteri ternyata membawa dampak signifikan terhadap sinergi dan produktivitas pemerintahan.
Beberapa bulan yang lalu, Presiden Prabowo mengajak para menteri untuk berpartisipasi dalam retret kabinet. Meski saat itu ada beberapa pihak yang mempertanyakan keefektifan dan idealisme kegiatan tersebut, kini hasilnya sudah mulai terlihat. Para menteri yang sebelumnya terkesan bekerja dalam silo (berdiri sendiri-sendiri), pasca-retret terlihat lebih solid, kompak, dan kolaboratif dalam menjalankan program pemerintah. Hasil positif inilah yang kemudian membawa Presiden Prabowo menginisiasi retret bagi kepala daerah yang baru dilantik.
Lebih dari 500 kepala daerah, mulai dari gubernur, bupati, hingga walikota, berkumpul dalam retret di Magelang. Ini merupakan inisiatif luar biasa dalam upaya membangun koordinasi dan sinergi lintas daerah. Kegiatan ini perlu kita cermati lebih dalam, terutama dalam konteks pembangunan daerah dan nasional.
Koordinasi dan Kolaborasi: Kunci Pembangunan
Dalam pembangunan, salah satu hal termahal dan tersulit untuk dijalankan adalah koordinasi dan kolaborasi antar instansi, baik di tingkat pusat maupun daerah. Bahkan dalam proyek yang sama, terkadang berbagi data pun menjadi tantangan. Ini adalah fenomena yang terjadi hampir di seluruh sektor pembangunan, dari pusat hingga daerah. Oleh karena itu, impian untuk mewujudkan one data dan one policy seringkali sulit dicapai.
Retret yang dilakukan oleh Presiden Prabowo bertujuan mengatasi hambatan ini dengan mengumpulkan para peserta di suatu tempat yang jauh dari rutinitas dan kesibukan harian mereka. Dengan suasana yang lebih santai, para pemimpin diajak untuk saling mengenal lebih baik. Mengenal bukan hanya sekadar nama dan jabatan, tetapi juga potensi, permasalahan, dan program-program yang akan mereka jalankan.
Membentuk Superteam
Selain itu, retret bertujuan membentuk kekompakan dan disiplin sebagai superteam. Apa pun jabatan dan posisi yang diemban, setiap pemimpin daerah dan menteri pada akhirnya memiliki tujuan yang sama: membangun Indonesia yang lebih baik. Dalam beberapa hari, mereka diajak mematuhi jadwal bersama, melakukan kegiatan fisik, serta berpartisipasi dalam sesi diskusi yang mendalam.
Para narasumber memberikan wawasan tentang berbagai tantangan pembangunan, termasuk ancaman dan persaingan global. Mereka juga mengingatkan pentingnya bersatu dalam membangun kesejahteraan rakyat Indonesia. Di sinilah para peserta mulai memahami bahwa untuk mencapai kesuksesan pembangunan nasional, kolaborasi lintas sektor dan wilayah menjadi kunci utama.
Sinergi Lintas Daerah dan Sektor
Dalam retret ini, para pemimpin didorong untuk memahami kebutuhan wilayahnya dan daerah-daerah lain di sekitarnya. Para gubernur belajar mengenal bupati dan walikota di wilayahnya, begitu pula antar daerah dan provinsi. Hal ini memungkinkan mereka untuk saling berkolaborasi dan membangun komunikasi yang lebih intens, tidak hanya dalam satu wilayah, tetapi juga lintas regional.
Dengan seragam yang sama, kesederhanaan yang sama, serta berada di tempat yang sama, diharapkan akan terbentuk kekompakan dan solidaritas di antara para pemimpin daerah dan nasional. Mereka diharapkan siap bekerja bersama, berkorban, dan melindungi negara demi kesejahteraan rakyat.
Retret Sebagai Momentum Pembangunan
Melihat efektivitas dari retret ini, kegiatan serupa dapat diterapkan di level pemerintahan yang lebih rendah. Kepala daerah dapat mengajak pejabat eselon di bawahnya untuk ikut dalam retret, sehingga kolaborasi dan sinergi akan semakin meluas. Dengan begitu, program pembangunan nasional akan lebih mudah dicapai dan dapat dilaksanakan secara efektif.
Retret, dengan pendekatan koordinasi, kolaborasi, dan kekompakan, mampu memberikan angin segar bagi perkembangan pembangunan di Indonesia. Dalam suasana yang jauh dari hiruk-pikuk rutinitas sehari-hari, para pemimpin dapat melihat dengan lebih jernih tantangan dan peluang yang ada, serta membangun komunikasi yang lebih solid untuk mencapai tujuan bersama.
Mari kita manfaatkan momentum retret ini sebagai salah satu kekuatan besar untuk membangun bangsa. Bagimu Negeri, Jiwa Raga Kami.