Lestarikan Alam dan Selamatkan Kawasan Konservasi dengan Generasi Yang Peduli

Oleh: (Abam Aljawani)
Raja Ampat, surga terakhir di timur Indonesia, sedang merintih. Lautan birunya yang memesona, terumbu karangnya yang hidup, dan hutan hujannya yang perawan perlahan terkikis oleh keserakahan manusia. Ini bukan sekadar krisis lingkungan—ini bukti kegagalan peradaban modern yang memisahkan iman dari ilmu, dan manusia dari tanggung jawabnya sebagai khalifatullah.
Kapitalisme Sekuler: Perusak Surga
Di bawah dalih “pembangunan”, korporasi menggadaikan masa depan bumi untuk keuntungan sesaat. Warga adat terusir, ekosistem hancur, dan nilai-nilai luhur dikubur. Sistem sekuler-kapitalis telah melahirkan generasi yang melihat alam hanya sebagai komoditas, bukan amanah Ilahi.
Allah berfirman:
“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia…” (QS. Ar-Rum: 41).
Kerusakan ini buah dari pendidikan yang gagal menanamkan nilai nilai tauhid dan amanah. Sekolah-sekolah sibuk mengejar nilai akademik, tapi lupa mencetak manusia yang takut kepada Allah dan mencintai bumi-Nya.
Generasi Peduli: Solusi dari Langit
Kita tidak butuh generasi yang hanya pandai menghitung laba rugi duniawi. Kita butuh Generasi Peduli Akan Kepentingan Ukhrowi dengan tiga identitas:
- Sebagai Abdullah – Hamba Allah yang tunduk pada syariat.
- Khalifatullah – Pemimpin bumi yang memakmurkan, bukan merusak.
- Muslih– Pembawa perubahan yang melawan kerusakan dengan solusi Islam.
Mereka adalah generasi yang:
- Menjaga hutan karena itu bagian dari ibadah.
- Melestarikan laut karena itu amanah Allah.
- Menolak eksploitasi karena itu bentuk kedzaliman. Pendidikan Islam: Revolusi Hakiki
Pendidikan sekuler hanya mencetak pekerja dan konsumen. Pendidikan Islam harus mencetak pemimpin dan penjaga bumi. Caranya:
- Akidah sebagai Pondasi – Tanamkan keimanan bahwa alam adalah tanda kebesaran Allah.
- Kurikulum Kepemimpinan – Ajarkan tanggung jawab sebagai khalifah, bukan hanya teori tanpa amal.
- Aksi Nyata– Projek konservasi, ekonomi syariah, dan pengelolaan sumber daya berkelanjutan. Bergerak Sekarang, Sebelum Terlambat
Bayangkan 50 tahun lagi:
- Raja Ampat hanya tinggal cerita.
- Anak cucu kita hidup di bumi yang gersang.
- Mereka bertanya: “Apa yang kalian lakukan saat surga dirampas?”
Jawabannya dimulai hari ini:
- Tolak sistemYang rusak yang mengorbankan alam untuk keuntungan segelintir orang.
- Didik generasi baru yang mencintai bumi karena cinta kepada Penciptanya.
- Bangun komunitas muslim yang peduli lingkungan sebagai bentuk ketakwaan.
Allah berjanji:
“Jika penduduk negeri beriman dan bertakwa, Kami bukakan keberkahan dari langit dan bumi.” (QS. Al-A’raf: 96).
Mari selamatkan surga terakhir dengan menghadirkan Generasi Yang Peduli.
Mulai dari keluarga. Mulai dari pendidikan. Mulai sekarang.