Investasi Untuk Anak Cucu Kita

0

Oleh: Bambang Irawan

Dunia sedang sakit. Udara panas, banjir di mana-mana, dan alam semakin kehilangan kesabarannya. Di tengah krisis iklim ini, Gerakan Menanam Indonesia 2025 bukan sekadar program pemerintah—ini adalah aksi nyata penyelamatan masa depan yang bisa kita mulai dari halaman rumah sendiri.

  1. Kenapa 2025 Jadi Tahun Penting?

-Kita kehilangan 115.459 hektar hutan per tahun** (Global Forest Watch, 2023).

  • Setiap pohon yang ditahun hari ini akan jadi “paru-paru” dewasa tahun 2035.

Fakta ini bukan untuk menakut-nakuti, tapi mengingatkan bahwa kita masih punya waktu bertindak

  1. Bukan Hanya Tanam, Tapi Rawat!
    Kegagalan gerakan penanaman masa lalu terjadi karena:
  • Salah jenis tanaman (misal: ekaliptus yang menyedot air di daerah kering).
  • Tanpa perawatan (60% bibit mati dalam 3 bulan).
  • Tidak melibatkan masyarakat lokal.

Solusinya:
✅ Pilih pohon endemik (mangga, nangka, atau trembesi sesuai daerah).
✅ Pakai sistem adopsi pohon (1 KK merawat 5 pohon dekat rumah).
✅ Libatkan sekolah/kampus (program “1 Siswa 1 Pohon”).

  1. Kisah Sukses yang Bisa Ditiru.
  • Desa Ngadas, Malang: 12.000 pohon ditanam warga, kini jadi destinasi ekowisata.
  • Pemuda di Lombok mengubah lahan kritis jadi kebun alpukat bernilai ekonomi.
    Mereka membuktikan: menanam bukan hanya urusan lingkungan, tapi juga ekonomi.
  1. Cara Mudah Ikut Gerakan
  • Di Perkotaan: Tanam cabai/tomat di pot
  • Di Desa Buat kebun kolektif keluarga (durian, sengon, atau jengkol).
  • Untuk Pemula Ikut komunitas peduli lingkungan hidup.
  1. Ini Bukan Pilihan, Tapi Kewajiban.
    Allah berfirman:
    “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut akibat perbuatan manusia…”* (QS. Ar-Rum: 41).

Nabi SAW pun bersabda:
“Jika kiamat datang dan di tanganmu ada bibit kurma, tanamlah!” (HR. Ahmad).

Artinya: selama masih ada kesempatan, berbuatlah!

Kita bukan mewarisi bumi dari nenek moyang, tapi meminjamnya dari anak cucu.


#SelfieDenganBibitKu.

indonesiamenanam2025

selamatkanbumi

saveearth

bumiadalahamanah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *