Berikut Pandangan Bob dan SPT Perihal Pertanian

MESUJI – (Muaramesuji.com) Dua Bakal calon Bupati (Bacabup) Mesuji Bob Nasution dan Suprapto (SPT) sepakat jika sektor pertanian Kabupaten Mesuji mesti diberikan perhatian serius, pasalnya Mesuji Tiga Kecamatan di kabupaten Mesuji yakni Kecamatan Mesuji Timur, Mesuji dan Rawa Jitu Utara menjadi penyumbang Gabah salah satu kabupaten terbesar di Provinsi Lampung,namun Kabupaten Mesuji masih membutuhkan Pasokan Beras dari Luar Daerah.
“Ini kan aneh, saat kabupaten Mesuji surplus gabah saat musim panen, namun Kabupaten Mesuji masih memerlukan pasokan beras dari luar daerah, dan ini nanti saya diamanahi sebagai menjadi pemimpin mesuji akan kita kelola secara serius,”terang Suprapto saat melakukan kupas Visi-misi di Kantor PWI Mesuji Pangeran Muhamad Ali, Brabasan, Kecamatan Tanjung Raya, belum lama ini.
Ditanya seperti apa trobosan yang akan dilakukan di sektor pertanian? Pria yang akrab disapa SPT ini memastikan tidak akan mengelola sektor pertanian dengan pola hilirisasi.
“Hilirisasi ini mengelola bahan baku, menjadi produk yang memiliki nilai ekonomis, dan ini akan kuta lakukan di semua bahan baku yang potensial di kabupaten Mesuji,bukan hanya padi tapi dimungkinkan juga pada hasil pertanian seperti singkong dan kelapa sawit, sehingga di harapkan nantinya petani tidak lagi tergantung pada pemilik modal,” terangnya.
Dicontohkannya, saat ini petani singkong selalu berada di pihak yang dirugikan dengan tinggi potongan timbangan di tingkat lapak dan perusahaan.
“Kedepan petani kita lakukan pembinaan untuk tidak langsung menjual singkong misalnya, namun lakukan pengelolaan secara mandiri sehingga produk singkong memiliki nilai jual tinggi,dan tidak lagi tergantung pada harga singkong di tingkat lapak,” paparnya.
Terpisah Bakal calon Bupati Mesuji Bob Nasution mengatakan, sektor pertanian Mesuji harus dilakukan pemetaan dengan baik, misalnya hadirnya pemerintah daerah saat petani menghadapi musim tanam.
“Pada musim tanam, petani kita ini selalu di hadapkan dengan sulitnya mendapatkan pupuk, obat pestisida dan saat itulah pemerintah harus hadir membantu petani, karena tingginya harga pupuk akibat sulit didapat, secara otomatis berpengaruh tehadap pendapatan petani,”ujar Pria yang mengaku pengemar Nasi Tiwul ini.
Selain itu lanjut Bob, yang juga penting adalah keberpihakan pemerintah kepada petani juga dapat ditunjukan dengan menghadirkan Penyuluh Lapangan (PL) yang sewaktu-waktu dibutuhkan masyarakat untuk memberikan pendampingan dan mengedukasi petani saat musim tanam,
“Saat ini ketersedian Penyuluh sangat kurang sehingga petani tidak mendapatkan pendampingan secara maksimal saat musim tanam, hingga panen,”terang politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini.(apr/adi)