Pasang Perangkap Harimau di Register 45 Berikut Penjelasan KPH Sungai Buaya

0

MESUJI – (Muaramesuji.com) Sempat geger kawasan register 45 ada penampakan Harimau Sumatra di hutan kawasan di Kabupaten Mesuji. Hal ini di benarkan oleh Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Sungai Buaya, Edi Hermanto.

Edi menjelaskan bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan BKSDA Lampung untuk memasang Perangkap di PT Alba V.

“Benar beberapa waktu lalu sempat ada laporan dari pekerja PT Alba bahwa mereka melihat seekor Harimau bahkan ada tapak (jejak) namun jejak tersebut tidak besar. Tetapi kami sudah berkoordinasi dengan BKSDA dan sudah kami pasang perangkap di wilayah tersebut.” Jelas Edi saat di konfirmasi senin (23/06/25).

Edi juga mengatakan Harimau memiliki kawasan berburu sangat luas dan hewan yang dimangsapun hewan seperti babi hutan, kijang, atau sapi bahkan kambing. Namun hingga saat ini pihaknya belum pernah mendapatkan laporan terkait kehilangan hewan ternak di wilayah sekitar.

“Mengingat Harimau adalah hewan buas yang mencari mangsa berupa babi hutan kijang atau sapi bahkan kambing. Sementara lokasi tersebut sangat kecil yaitu hanya 100 Hektare karena mereka memiliki jangkauan yang luas bisa sekitar 1000 hektare. Kecil kemungkinan bahwa yang di lihat oleh pekerja adalah Harimau namun kita tetap melakukan penanganan agar meminimalisir korban. Hingga saat ini belum ada warga atau pekerja yang merasa kehilangan hewan ternak mereka, ” Jelasnya.

Lebih lanjut Edi menambahkan semenjak ada laporan dari pekerja KPH Sungai buaya dan BKSDA telah melakukan penanganan yaitu memasang perangkap Harimau.

“Hari ini perangkap yang kita pasang bersama BKSDA Lampung belum mendapatkan hasil. Kalau untuk pemasangan perangkap sendiri sudah beberapa waktu lalu kita lakukan. Sepertinya kecil kemungkinan yang di lihat oleh pekerja itu adalah Harimau. Karena kami sudah melakukan pengecekan di seluruh wilayah tersebut. Mulai dari wilayah yang di nilai jadi tempat mereka minum dan lokasi jejak dari telapak kaki tidak di temukan adanya bekas cakaran di pohon sekitar. Mungkin yang dilihat oleh pekerja adalah anjing hutan kita juga tidak tahu persisnya.” Tutup Edi (apr/adi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *